Ibu Saya sibuknya sudah seperti orang tua tunggal dan tulang punggung keluarga. Sampai sekarang beliau pun masih produktif dengan keterampilannya membuat gaun dan kebaya untuk acara pesta dan acara nikahan. Setiap siang sepulang dari sekolah Saya membantu ibu memasak nasi, jika sudah terlalu lapar biasanya Saya membuat mie instan atau lauk telur dadar + kornet keju. Atau jika bersabar biasanya Saya dan adik-adik menunggu Ibu pulang untuk memasak menu makan siang kami (kadang-kadang sih beli nasi padang aja kalau lagi banyak kerjaan dan gak sempat masak). Dulu ibu Saya sering memasak sayur oseng-oseng buncis + hati ayam. Biasanya sayur itu terasa manis dan asin karena memakai kecap asin saat menumisnya. Namun ketika Saya mencicipinya hari itu sayur buncis terasa manis seperti sirup obat batuk rasa jeruk. Saya berkomentar "Mah, kok rasanya aneh sih buncisnya? kayak obat gitu". Dan Ibu Saya menjawab "Aneh apanya? udah lah makan aja jangan banyak komentar!" rupanya beberapa hari kemudian Beliau baru menyadari kalau ternyata dia salah mengambil botol kecap asin di kulkas yang bersebelahan dengan botol sirup ABC squash. Hahaha... yaudah lah, gue maapin aja, lagian juga masaknya buru-buru amat. Sampai sekarang pun tiap hari dia masih tetap suka masak buat anak-anaknya, meskipun anak-anaknya udah pada jadi Bang Toyib (baca : jarang pulang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar